Pengertian Kebugaran Jasmani

Pengertian Kebugaran Jasmani

Infokowasi.com

Penulis : Risnandar K

Definisi Umum Kebugaran Jasmani

Pengertian Kebugaran jasmani adalah kemampuan atau kesanggupan seseorang untuk melakukan kerja atau aktiviitas, mempertinggi daya kerja tanpa mengalami kelelahan yang berarti.(Harsono, 1988). Kebugaran jasmani merupakan kondisi jasmani yang berkaitan dengan kemampuan atau kesanggupan dalam melakukan pekerjaan dengan efektif dan efisien.

Hal ini menjadi kebutuhan yang penting mengingat kebugaran jasmani sangat bersenyawa dengan tubuh manusia. Untuk memelihara dan mengembangkan kebugaran tersebut, kebutuhan jasmani dapat dilakukan dengan melatihnya secara teratur.

Kebugaran Jasmani erat kaitanya dengan berbagai kegiatan manusia dalam melakukan pekerjaan. Untuk mewujudkan berbagai hal tersebut terdapat beberapa bentuk latihan jasmani, seperti kekuatan, kelenturan keseimbangan dan lain sebagainya.

Kebugaran jasmani ini juga menyangkut tentang kemampuan penyesuaian tubuh seseorang terhadap perubahan tubuh yang disebabkan oleh pekerjaan tertentu. Oleh karenanya, dalam hal kebugaran jasmani ini terdapat tiga unsur pokok yaitu unsur sehat, unsur kesesuaian tubuh, dan unsur kerja atau latihan.

Adapun definisi kebugaran jasmani menurut para ahli adalah kemampuan seseorang dalam melakukan berbagai aktivitas tanpa mengalami kelelahan berlebih. Maksudnya yaitu seseorangtersebut masih memiliki cadangan tenaga guna melakukan berbagai aktivitas lainya.

Faktor yang mempengaruhi kebugaran seseorang aalah mengkonsumsi makanan yang bergizi, membiasakan hidup sehat, dan melakukan aktivitas jasmani seara teratur dengan pola istirahat yang cukup.

Kelebihan Memiliki Jasmani yang Bugar

Berdasarkan kegiatan atau aktivitasnya, kebugaran jasmani yang dilakukan oleh seorang atlet atau bukan adalah untuk meningkatkan dan mempertahankan prestasi. Sedangkan kebugaran jasmani untuk pekerja kantoran adalah untuk meningkatkan produktivitasnya sebagai karyawan.

Berbeda lagi dengan kebugaran jasmani untuk siswa atau pelajar adalah untuk meningkatkan kemampuan belajar. Hal tersebut dibedakan berdasarkan jenis pekerjaan atau aktivitas masing-masing.

Selanjutnya adalah kelebihan kebugaran jasmani berdasarkan keadaan tentunya dibedakan berdasarkan keadaan maing-masing. Salah satu contohnya adalah kebugaran jasmani bagi penderita cacat adalah untuk rehabilitasi ataupun kebugaran jasmani untuk ibu hamil adalah untuk mempersiapkan diri dalam menghadapi proses kelahiran.

Sedangkan kelebihan menjaga kebugaran jasmani yang terakhir adalah dibedakan berdasarkan umur atau jarak usia. Hal ini dapat dicontohkan dalam keadaan yang dilakukan anak-anak guna merangsang pertumbuhan dan perkembangan tubuhnya. Selain itu, kelebihan ini juga bisa dilakukan oleh orang tua atau lansia yang bertujuan untuk meningkatkan daya tahan tubuhnya.

Prinsip-prinsip Latihan Kebugaran Jasmani

Setiap individu pasti membutuhkan kesegaran jasmani agar dapat melaksanakan rutinitasnya dengan efektif dan efisien serta terhindar dari kendala atau kelelahan yang berarti. Tidak menimbulkan kelelahan yang dimaksud adalah setelah seseorang melakukan suatu kegiatan atau aktivitas, ia masih memiliki semangat dan tenaga dalam menikmati waktu luang masing-masing.

Suatu latihan kebugaran jasmani yang berhasil harus dilakukan seara terus menerus, seksama, sistematis dan berkesinambungan dengan pembebanan latihan yang bertahap dan meningkat setiap tahunya.

Latihan tersebut dapat dilakukan secara insidental ataupun beberapa bulan sebelum pertandingan tidak akan berpengaruh terhdap kebugaran jasmani seseorang. Bahkan hal tersebut dapat merusak perkembangan atlet pada kemudian hari.

Latihan merupakan proses yang sistematis dan harus menganut prinsip latihan tertentu agar organisasi dan mekanisme neuro-physiological atlet dapat bertambah baik. Harsono (1982) mengatakan bahwa, “training atau latihan adalah proses yang sistematis dari berlatih atau bekerja, yang dilakukan secara berulang-ulang, dengan kian hari kian menambah jumlah beban latihan atau pekerjaannya.” Oleh karenanya, program latihan dapat dilakukan dengan beberapa prinsip berikut:

Yang pertama adalah prinsip overload, yaitu suatu prinsip latihan yang menggunakan pembebanan yang melebihi ambang rangsangan terhadap fungsi fisiologi yang dilatih. Jika anda menggunakan latihan ini, dapat melakukan latihan yang bervariasi yatu denganmembagi hari-hari berat dan diselingi dengan hari-hari ringan.

Yang kedua adalah prinsip konsistensi yaitu kemauan guna melakukan latihan dalam waktu yang cukup lama. Dalam memndapatkan kondisi fisik yang baik, anda bisa melakukan latihan setidaknya tiga kali dalam seminggu.

Jika anda hanya melakukanya selama satu kali per minggunya, maka hal tersebut tidak akan berpengaruh terhadap peningkatan kualitas fisik. Sebaliknya, untuk mendapatkan hasil yang maksimal, anda bisa melakukan latihan selama 5 hingga 6 hari setiap minggunya.

Prinsip yang ketiga adalah prinsip spesifikasi guna meningkatkan efek biologis serta menimbulkan adaptasi dan penyesuaian dalam tubuh. Konsep ini diperkuat dengan fakta-fakta biomekanik dimana tiap bentuk atau tipe memiliki sumber energi dan kebutuhan oksigen yang berbeda.

Prinsip yang ke empat adalah progresif dengan melakukan pembebanan yang diberikan pada atlet harus ditingkatkan dengan cara berangsur sesuai dengan kemajuan serta kemampuan atlet. Beban yang ditingkatkan dalam waktu singkat akan mempersulit proses adaptasi fisiologis dan menyebabkan terjadinya kerusakan fisik.

Selanjutnya adalah prinsip individualitas dimana latihan yang dilakukan harus sesuai dengan individu masing-masing. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, prinsip individual harus memperhatikan respon terhadap latihan, kemampuan penyesuaian diri dan pembebanan latihan.

Yang terakhir adalah prinsip tahap latihan yang dimulai dengan dosis beban latihan sedang, hingga berlatih dengan dosis yang cukup berat. Dilihat dari beberapa prinsip diatas, arti kata kebugaran jasmani memiliki berbagai perspektif namun tetap memiliki manfaat yang sama yaitu menjaga kesehatan.

Referensi :
 Drs. Harsono, M.Sc. Coaching dan Aspek-aspek Psikologis Dalam Coaching, Albany, New York, 1988

Print Friendly, PDF & Email

Redaksi : redaksi@infokowasi.com


Marketing : marketing@infokowasi.com

Artikulli paraprakLapak Liar Pasar Anyar Kota Bogor Ditutup, 4 Orang Pengunjung dan Pedagang Reaktif Covid-19
Artikulli tjetër| Press Release | PT.Glostar Indonesia Salurkan Sembako

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini