Sukabumi, infokowasi.com – Pada jaman era globalisasi ini, semakin banyak kebudayan asing yang masuk dengan bebas. Dampaknya bisa kita rasakan pada perkembang anak-anak yang terjadi pada saat ini. Dampak yang diberikan oleh era globalisasi ini adalah kemajuan teknologi dan daya imajinasi yang kuat.
Sebagai zamannya tahun milenium. Di tahun itu semua anak berlomba-lomba melakukan apa saja untuk bisa dianggap anak gaul di jamannya, mulai dari memainkan komputer dan pada era ini juga keberadaan handphone mulai menjamur, yang disertai tentunya dengan kemunculan berbagai fitur permainannya.
Seiring menjamurnya keberadaan game online kehadiran permainan tradisional pun seakan mulai terlupakan dan akibatnya sebagian orang merasa bermain permainan tradisional itu ketinggalan zaman dan membosankan. Maka dari itu, bermain permainan tradisional tidak hanya sekedar bermain sampai selesai. Kita juga juga patut untuk ikut melestarikan permainan tradisional agar dapat diperkenalkan ke generasi selanjutnya.
Manfaat dari bermain permainan tradisional yaitu diajarkan untuk memahami strategi, kekompakan, dan belajar arti kehidupan luar rumah. Di luar itu, kamu bisa menambah pertemanan sekaligus belajar arti kekalahan ataupun kemenangan dari permainan tradisional sehingga kebiasaan disiplin sudah ditanamkan sejak dini.
Jadi, bermain permainan tradisional terasa menyenangkan dan mengenalkanmu pada dunia luar agar tidak menjadi kaum malas bergerak, ataupun hanya berdiam diri dirumah saja. Biar tidak penasaran berikut ini sembilan permainan tradisional khas sunda yang wajib kamu mainkan dari sekarang diantaranya:
- TOKECANG.
- GOBAK SODOR.
- PEPELETOKAN.
- JAJANGKUNGAN.
- PACIWIT-CIWIT LUTUNG.
- SORODOT GAPLOK.
- BEDIL LODONG.
- PACUBLAK-CUBLAK UANG.
- GATROK.
ya, semoga saja permainan-permainan tradisional di tanah sunda dan indonesia (umumnya) tetap lestari, terus terpelihara dan tetap mejadi pilihan permainan anak-anak bangsa indonesia. Dan Dinas Kebudayaan untuk terus membina dan memelihara permainan tradisional yang hampir punah ini.
Laporan: Dadan Haekal
Editing: Yossy