Sukabumi infokowasi.com – Pasca Gempa yang mengguncang Kecamatan Kabandungan dan Kecamatan Kalapanunggal, Kabupaten Sukabumi, warga mengharapkan bantuan Rehabilitasi Rumah .
Kepala Desa Kabandungan Asep Saepudin, ketika ditemui di Kantornya mengatakan untuk Desa Kabandungan, Kecamatan Kabandungan, yang terkena Dampak Gempa 485 Rumah dan kini warga mengungsi di rumah tetanggga atau kerabatnya dan kondisinya sangat memprihatinkan.
“Awalnya warga yang rumahnya roboh mengungsi di tenda yang disipakan oleh BPBD Kabupaten, tapi karena tinggal dijangka waktu yang lama dan dikawatirkan ada sesuatu hal dan riskan terhadap penyakit akhirnya warga mengungsi di rumah tetanggga atau sodaranya, dan kondisinya sangat memprihatinkan sekarang, Pasca tanggap darurat selesai warga meminta Rekontruksi atau Rehabilitasi Rumah, ” ujarnya.
Hal senada disampaikan Deni Setiawan Kepala Desa Walangsari, Kecamatan Kalapanunggal
” Setelah tanggap darurat berakhir, warga yang terkena dampak gempa berharap Pemerintah bisa secepatnya mendistribusikan matrial bangunan seperti Pasir, Semen, Hebel dan Alat Bangunan lainnya agar rumah yang sudah ambruk bisa secepatnya direhab dan bisa di tempati kembali,” harapnya.
Sementara itu Camat Kabandungan Nanang Sukandi yang di dampingi TKSK Kecamatan, mengatakan sudah ada beberapa donatur yang masuk seperti dari PT Jamprindo, PPNI, IBI, Forum Guru Cicurug dan CV Bona tapi itu masih di toko matrial dan pihak Kecamatan hanya pegang notanya saja dan belum bisa mendistribusikan menunggu hasil verifikasi dari Dinas Perkim.
“Pihak Pemerintah atau Kecamatan sekarang lagi menunggu hasil verifikasi dari Tim OPD Perkim yang punya kewenangan untuk menentukan Rusak Berat, Rusak Ringan dan Rusak Sedang, nah kalau ini sudah terdata terakomodir semua, kita mengajukan dan mudah-mudahan bantuan jenis matrial akan dipenuhi sesuai kebutuhan dan sesuai alokasi dari lintas donatur terutama dari Pemerintah melalui Dinas BPBD.” Terangnya.
Keinginan pihak Kecamatan pihak Desa,baik Relawan, Rehabilitasi dan Rekondisi itu ingin secepatnya karena bangunan yang rusak berat itu tidak bisa di tempati lagi kasihankan mereka.
“Kita belum mendistribusikan karena menunggu hasil verifikasi dari Perkim dan validasi di lapangan yg masuk katagori Rusak Ringan, Sedang dan Rusak Berat karena mereka yg lebih tahu dan faham untuk kontruksi bangunan tersebut yg di sebut Rusak Berat itu seperti apa” ujar Eti yang juga TKSK Kecamatan.
Laporan : Djorgie
Editor : Yossy
