Kementan Genjot Penggunaan Varietas Produksi Tinggi di Kawasan Jagung

Kementan Genjot Penggunaan Varietas Produksi Tinggi di Kawasan Jagung

Jakarta, infokowasi.com – Kementerian Pertanian (Kementan) menargetkan penanaman jagung tahun 2020 seluas 4,49 juta hektar dengan produktivitas lebih tinggi. Salah satu terobosan yang dijalankan yakni mendorong penggunaan varietas jagung berproduksi tinggi di kawasan sentra jagung sehingga produktivitas jagung nasional meningkat.

Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementan, Suwandi menjelaskan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo berkomitmen untuk menyediakan pangan 267 juta jiwa rakyat Indonesia secara mandiri. Jagung salah satu komoditas yang ditargetkan agar dapat dipenuhi sendiri untuk pakan ternak dan konsumsi dan agar petani jagung semakin sejahtera.

Kementan Genjot Penggunaan Varietas Produksi Tinggi di Kawasan Jagung

“Rata- rata produktivitas jagung lokal saat ini sekitar 6,4 ton per hektar. Kementan menargetkan produktivitas tersebut naik menjadi 8 hingga 9 ton per hektar. Kementan telah memiliki banyak varietas yang potensinya 11 ton per hektar. Jadi target ini kita optimis wujudkan,” demikian Suwandi di Jakarta, Minggu (5/7/2020).

 

Suwandi menyebutkan minimal ada 14 varietas jagung produksi tinggi yang dikembangkan di kawasan, harap diingat ini adalah sekedar contoh potensi produksi sesuai deskripsi benih, belum aktual produksi. yakni

  1. Nasa umur panen 103 hari setelah tanam (hst) potensi produksinya 13,7 ton/ha,
  2. JH37 potensinya 12,5 ton/ha,
  3. JH45 sebesar 12,6 ton/ha,
  4. JH30 sebesar 12,6 ton/ha,
  5. Pertiwi 7 sebesar 12,25 ton/ha,
  6. NK7202 sebesar 12,9 ton/ha,
  7. B59TX sebesar 12,7 ton/ha,
  8. P36 sebesar 13 ton/ha,
  9. BISI 321 sebesar 14,75 ton/ha,
  10. BISI 819 sebesar 14,19 ton/ha,
  11. P37 sebesar 12,1 ton/ha,
  12. DMI 1 sebesar 12,5 ton/ha,
  13. DMI 2 sebesar 12,4 ton/ha dan varietas
  14. Makmur 4 potensi produksinya 11,9 ton/ha

“Semua varietas jagung tersebut memiliki potensi hasil di atas 11 ton/ha dan apabila benih ditanam tidak tepat sesuai kondisi dan persyaratan, maka hasilnya belum tentu mencapai setinggi potensi. Justru ini menjadi tantangan bagi petani untuk berbudidaya secara baik sehingga mampu menghasilkan provitas tinggi minimal mendekati potensi,” terang Suwandi.

Oleh karena itu, ia mengharapkan kepada para petani agar teliti sebelum membeli dan memperhatikan deskripsi benih disesuaikan dengan kondisi agroekosistem setempat dan kebutuhan.

Misalnya pada wilayah kekeringan dan pada lahan ada naungan lebih cocok pakai varietas JH-37, untuk di wilayah dataran tinggi cocok varietas JH 30 dan pertiwi 7, misalnya varietas BISI 321 bisa ditanam di musim kemarau, atau silahkan dipilih sesuai deskripsi varietas dan wilayah agroekosistem.

“Ini masih banyak varietas benih jagung yang tidak disebutkan satu persatu, karena banyak jenisnya. Di setiap wilayah petani memiliki selera pilihan benih berbeda-beda berdasar pengalamannya. Silahkan para petani pilih dan ikuti aturan persyaratan budidaya,” tutur Suwandi.

Kementan Genjot Penggunaan Varietas Produksi Tinggi di Kawasan Jagung

Suwandi menambahkan beberapa sentra produksi jagung saat ini sudah bisa mencapai target produktivitas 8 hingga 9 ton per hektar. Peningkatan produktivitas dapat menjamin tercukupinya kebutuhan jagung.

“Kementan jamin produksi jagung, biasanya musim tanam sama mengikuti musim padi. Pola tanam bisa monokultur, bisa tumpangsari, bisa tumpang sisip, pergiliran tanam atau pola lain. Jagung ditanam di lahan sawah, lahan kering, tadah hujan maupun integrasi dengan tanaman kelapa sawit dan lainnya, terpenting tersedia air bisa ditanam jagung. Dimana, penanaman dilakukan secara terus menerus sehingga musim panen terus berlanjut sepanjang waktu,” ucapnya.

 

Sumber: Kementan

Laporan: Dadan Haekal

Print Friendly, PDF & Email

Redaksi : redaksi@infokowasi.com


Marketing : marketing@infokowasi.com

Artikulli paraprakIDI Sambut Baik Kerja Sama Riset Eucalyptus dengan Kementan
Artikulli tjetër5 Drakor yang Wajib Ditonton di Bulan Juli

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini